This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Pages

Minggu, 26 Januari 2014

KESEHATAN DAN OLAHRAGA PADA ANAK


KESEHATAN DAN OLAHRAGA PADA ANAK

Oleh :
Muhamad Supratman
(STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG-PENJASKES )


ABSTRAK
Sehat merupakan nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan segala kemampuan. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan bergerak, bekeja dan berpikir, akan berkurang atau bahkan hilang dengan terganggunyan kesehatan kita.  Oleh karena itu sehat harus di syukuri . mensyukuri rahmat dan nikmat sehat ini tidak cukup hanya dengan lisan, tetapi harus diwujudkan dalam upaya nyata. Olahraga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan fisik , mendapatkan latihan , membuat teman-teman , bersenang-senang , belajar untuk bermain sebagai anggota tim , belajar bermain adil, dan meningkatkan harga diri. Orang tua harus mengambil peran aktif dalam membantu anak mereka mengembangkan baik sportif . Untuk membantu anak mendapatkan hasil maksimal dari olahraga. Untuk memenuhi tujuan tersebut perlu di kemukakan terdapat bukti-bukti kuat bahwa remaja yang terlibat aktif dalam olahraga, memperlihatkan hasil akademik yang lebih baik dari pada yang tidak (Restrom & Roux,1988). Walaupun dalam kasus ini tidak terdapat sebab akibat yang jelas, akan tetapi hal ini masih tetap menjadi salah satu tujuan dari pendidikan jasmani dan olahraga pada umunya. Oleh karena itu olahraga hendaknya diperkenalkan sebagai satu kegiatan yang menyenangkan dan menggairahkan, menambah pengetahui mengenai cara dan pola bermain, menambah teman dan meningkatkan persahabatan, sehingga Olahraga pada anak lebih ditekankan pada aktivitas atau kegiatan yang menyenangkan, karena pada masa anak-anak merupakan masa dimana mereka sangat senang bermain. Manfaat olahraga bagi anak yaitu dapat membangun fisik dan mental yang baik bagi mereka
Kata Kunci: Kesehatan, Olahraga pada anak




PENDAHULUAN

Pertumbuhan dan perkembangan jasmani anak beriringan dengan perubahan hormonal yang disertai dengan proses pematangan seksual, pembelajaran dan pemantapan penguasaan kemampuan gerak dasar, pemantapan pola perilaku dan internalisasi nilai-nilai sosial dan norma-norma cultural. Secara anatomis dan fisiologis anak dalam berbagai kelompok umur, ras, maupun suku berbeda satu dengan yang lain, dan yang lebih penting berbeda dari orang dewasa, artinya anak bukanlah orang dewasa kecil. Kecepatan pematangan anak dalam aspek psikologis, anatomis fisilogis maupun sosiologis berbeda-beda sehingga terdapat variasi yang luas dalam kelompok umur kronologik yang sama. Kegiatan fisik bagi anak hendaknya di sesuaikan dengan setiap tingkat perkembangan jasmani rohani, dan sosial masing-masing anak.
            Penyakit atau adanya masalah kelainan struktur dan perkembangan, khusus untuk seorang anak atau muncul pertama-tama pada masa anak-anak, akan menjadi lebih berat bila melakukan aktivitas fisik yang tidak tepat atau berlebihan. Masalah ini harus di ketahui dan diperhatikan sewaktu melakukan seleksi dan menyusun program olahraga bagi anak, karena pada dasarnya tidak dibenarkan menyisihkan anak dari kegiatan olahraga.
            Anak sangat tergantung kepada orang dewasa dalam hal macam-macam kegiatan olahraga dan pengawasaanya, dan juga orang dewasa menjadi contoh dalam pembentukan perilakunya, maka hal ini menjadi tanggung jawab khusus bagi orang dewasa, mulai dari kedua orang tua, guru, pelatih, pejabat-pejabat olahrag, dokter olahraga dan para profisional kesehatan lainya untuk mewaspadai masalah-masalah khusus yang terjadi pada olahraga anak. Oleh karena itu mereka harus memperhatikan sepenuhnya keterbatasan-keterbatasan anak, rasa takunya, kebutuhan dan harapanya, sehingga olahraga dilakukannya dengan menggembirakan dan aman. Hal tersebut manjadi factor positif bagi pertumbuhan dan perkembangan raga, jiwa dan social anak, serta bagi pertumbuhan dan perkembangan olahraga itu sendiri. Oleh karena itu anak tidak boleh dipaksa melakukan sesuatu cabang olahraga. Olahraga hendaknya diperkenalkan sebagai satu kegiatan yang menyenangkan dan menggairahkan, menambah pengetahuan mengenai cara dan pola bermain, menambah teman dan meningkatkan persahabantan.
KESEHATAN OLAHRAGA
Istilah “Kesehatan Olahraga” dipergunakan untuk menerjemahkan istilah asal sport medicine. Arti sesungguhnya dari sport medicine adalah “kedokteran olahraga”. Akan tetapi bila istilah yang dipergunakan adalah kedokteran olahraga, maka bidang itu seolah menjadi khususan bagi para dokter; padahal telah diketahui bahwa bidang kesehatan melibatkan lingkup profesi Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih luas meliputi sarjana, ahli, ilmuan olahraga, guru pendidikan jasmani dan olahraga, pelatih, olahraga kesehatan maupun pelatih olahraga prestasi, ahli masase, ahli gizi, ahli ilmu faal, ahli anotomi-anthropometri, ahli kinesiology –biomekanika, ahli antropologi medic dan para dokter pada umumnya.

            Kesehatan olahraga adalah sekumpulan ilmu-ilmu yang membahas segala permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan olahraga. Artinya ilmu kesehatan olahraga menerapkan ilmu-ilmu kedokteran yang terkait dengan memeliharaa kesehatan. Olahraga itu sendiri disamping tujuan yaitu mencapai prestasi yang setinggi-tingginya dalam olahraga prestasi,hakikatnya adalah juga merupakan alat untuk meningkatkan derajat kesehatan, yang berarti meningkatkan mutu sumber daya manusia. Dengan demikian maka konsep dasar olahraga adalah pembinaan mutu sumber daya manusia sehat seutuhnya sesuai rumusan sehat Oragnisasi Kesehatan Dunia (Word Health Organisation= WHO ), melalui pendidikan jasmani, olahraga dan  kesehatan, pelaksanaan olahraga kesehatan maupun olahraga prestasi, dan pelayanan kesehatan olahraga.
            Dengan demikian maka ruang lingkup permasalahan kesehatan olahraga tersebut sangat luas, bahkan dapat dikatakan meliputi semua aspek pri kehidupan manusia. Pri kehidupan manusai menyangkut masalah jasmani, rohani dan sosial.
            Olahraga adalah kegiatan dalam peri kehidupan manusia yang tidak hanya melibatkan aspek jasmani, tetapi juga aspek rohani, aspek sosial, dan bahkan aspek ekonomi. Dengan demikian menjadi semakin jelas betapa luasnya lingkup permasalahan kesehatan olahraga yaitu benar-benar meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.



OLAHRAGA BAGI ANAK
Pembahasan olahraga pada anak yang mengalami tumbuh kembang ini mencakup dua aspek. Aspek pertama merupakan latihan jasmani dan permainan yang mempunyai pengaruh terhadap stamina atau kesegaran jasmani. Beberapa latihan dapat berlanjut sebagai kegiatan rekreasi atau hobi. Aspek kedua merupakan latihan yang khusus, menyangkut prestasi pada pertandingan suatu cabang olahraga ( Smith, 1978).
Sampai saat ini, kepustakaan tentang olahraga pada anak di Indonesia sangat jarang, meskipun disadari bahwa pembinaan olahragaharus dimulai sejak kanak-kanak.
PERTUMBUHAN,PERKEMBANGAN DAN PEMATANGAN PADA ANAK
            Anak yang berolahraga dan terus berolahraga dengan kemauan dan ketekunannya sendiri adalah atlit elit bagi masa depan. Oleh karena itu, sangat penting memberi pengalaman olahraga yang menyenangkan kepada anak, sehingga ia terus melakukan olahraga sepanjang usia sekolah sampai usia dewasanya. Putus melakukan  olahraga banyak di jumpai pada anak usai belasan, karena olahraga tidak lagi dirasakan sebagai hal yang menyenangkan, yang disebabkan adanya berbagai tekanan dan pemaksaan untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuia dengan nurainya. Disinilah diperlukan kebijaksanaan para orang dewasa dalam membina anak dalam olahraga.
            Sejak usia 5 tahun, anak mulai melibatkan dirinya ke dalam permainan-permainan dengan kompleksitas yang lebih besar yang meliputi unsure kerjasama dan kompetisi.permainan-permainan formal beregu berbagai aturan belum lazim atau belum tepat untuk anak dibawah 8-9 tahun.
            Mereka yang dimasa kanak-kanak melakukan olahraga cenderung melanjutkan olahraganya dimasa dewasannya. Mereka terbiasa merasakan sehat, dan karenanya akan terus berusaha untuk tetap merasa sehat. Karena itu anak-anak perlu dibiasakan merasa sehat dan memelihara kebugarannya sejak usia dini. Selanjutnya anak-anak akan memahami bahwa bila meningkatnya denyut nadi oleh latihan dipertahankan dalam durasi 30 menit dan dilakukan 3x dalam seminggu, merupakan cara yang baik untuk menjamin kesehatan jantunya untuk jangka panjang.
TINJAUAN KESEHATAN OLAHRAGA PADA ANAK
Umunnya latihan fisik regular member manfaat , namun pelatihan fisik dengan intensitas, durasi, jenis dan frekuensi yang tidak tepat dapat menyebakan terjadinya cedera pada anak-anak yang sedang dalam pertumbuhan. Program latihan yang bertumpu pada satu sistem organ saja dapat merusaknya. Misalnya pelatihan kekuatan yang berlebihan dengan kontraksi-kontraksi isometrik dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan sistem skelet dan jaringan ikat, misalnya terjadi penutupan lempeng epifise yang terlalu dini. Akibat dari penutupan lempeng epifise  yang terlalu dini ialah terhambat atau bahkan terhentinya pertambahan tinggi badan .
Dibawah ini adalah tabel usia optimal untuk memulai latihan dan kompetisi berbagai cabang olahhraga.

Tabel
Cabor
Usia (th)
Cabor
Usia (th)
Atletik
11
Rugby
10
Hoki
10
Dayung
10
Bola Basket
13
Ski
11
Tinju
17
Renang
10
Canoe
11
Tenis Meja
8
Sepeda
14
Tenis
10
Sepak Bola
10
Bola Voli
11
Senam
9
Polo Air
12
Bola Tangan
11
Angkat Berat
14
Hoki Es
10
Gulat
12
Sumber: Macek,M (1978). Sport in Childhood, Basic Book Of Sport Medicine, Olimpic Solidarity of the International Commite, Page 345



TINJAUAN PSIKOLOGIS
            Olahraga juga dapat mengajarkan bagaimana berkompetisisecara jujur (fair), bagaimana berusaha/berjuang maksimal, bagaimana memberi selamat kepada lawan bila kalah, dan bagaimana menerima kemenangan dengan kerendahan hati. Hal ini merupakan perilaku olahragawan yang diwariskan oleh para leluhur. Hal penting yang dapt disimak dari peristiwa ini adalah bahwa anak-anak yang belajar untuk bermain dengan giat dan jujur akan membawa nilai-nilai perilaku ini sampai kepada dewasannya.


1.      Kegembiraan
Kegembiraan adalah alasan pertama mengapa anak-anak berolahraga. Bila orang tua tidak member kesempatan anak untuk mendapatkan kegembiraan ini, maka anak-anak tidak akan pernah mengenal olahraga secara aktif. Akan akan membawa serta teman-temannya untuk bermain, belajar begaimana memainkan suatu permainan/olahraga, merasakan nikmatnya berpanas-panasan, berkeringat, dan bahkan sering pakaiannya menjadi kotor. Orang tua sering memperkelirukan antara memperoleh kemenangan dan memperoleh kegembiraan. Menang dalam olahraga merupakan ukuran keberhasilan dalam kehidupan orang dewasa, sedangkan bagi anak-anak keberhasilan dalam olahraga adalah apabila ia memperoleh kegembiraan .
2.      Mempererat pergaulan
Sosialisasi merupakan suatu nilai besar dari olahrag. Olahraga member kesempatan kepada anak-anak muda berkumpul dengan sebayanya yang merupakan rangsangan dari lingkungannya. Makin banyak dia berolahraga, makin banyak temannya. Hubungan pertemanan melalui olahraga ini sering merupakan hubungan pertemanan seumur hidup. Anak-anak hendaknya di dorong berkawan baik dengan anggota-anggota timnya sendiri maupun dengan angota-anggota tim lawan. Maka bersama setelah suatu pertandingan kecil, banyak memberi kesempatan untuk lebih saling mengenal satu dengan yang lain. Disinilah “semangat” olahraga sesungguhnya dapat lebih ditemukan.


3.      Membangun Harga Diri
Manfaat yang sangat penting dari olahraga adalah membangun harga diri. Anak-anak harus tumbuh dan berkembang jasmani, rohani maupun sosialnya, dan olahraga sangat berperan dalam mengembangkan citra diri yang positif dan rasa percaya dirinya. Tidaklah harus anak menjadi bintang tim. Setiap anak yang merasa berperan dalam perjuangan tim akan merasakan adanya harga diri.  
KESIMPULAN
Olahraga adalah segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmani maupun rohani pada tiap-tiap menusia. Olagraga pada anak lebih ditekankan pada aktivitas atau kegiatan yang menyenangkan, karena pada masa anak-anak merupakan masa dimana mereka sangat senang bermain. Manfaat olahraga bagi anak yaitu dapat membangun fisik dan mental yang baik bagi mereka.
DAFTAR PUSTAKA
H.Y.S Santoso dan Dikdik Zafar Sidik (2012). Ilmu Faal Olahraga. Jurusan Kepelatihan Olahraga, Ed. 1
Hinson, Curt. 1995. Fitnes for Children. Includes bibliographical references : Delaware
Sumosardjuno, Sadoso. 1988. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga, Gramedia : Jakarta.
.....................,1951. Kumpulan Makalah Simposium-Forum dan Panel-Forum  Kesehatan Olahraga, fakultas kedokteran UGM : Yogyakarta.

Senin, 13 Januari 2014

SEGERA

akan segera DATANG ARTIKEL KESEHATAN by Muahamd Supratman

Jumat, 03 Januari 2014

teori ilmu kepelatihan level 1 janagn lupa di unggah yah temen-temen . .

http://www.4shared.com/office/3HWmplYZba/TEORI_ILMU_KEPELATIHAN_LEVEL_1.html

Selasa, 08 Oktober 2013

BIOGRAFI Muhamad Supratman.



BIOGRAFI
Sedikit Tentang Perjalanan Hidup
Seorang Muhamad Supratman.

Serang tanggal 21 Januari 1992 pukul 08.00 pagi terlahirlah kedua ini seorang anak laki-laki dari pasangan Busro (alm) dan Nurhayati di salah satu ruangan kamar bersalin. Kp. Cirogol Desa Pipitan Kec. Pipitan Kota Serang, Setelah di kandungnya selama 9 tahun bulan, akhirnya dapat di lahirkan secara normal. Anak tersebut merupakan anak kedua kemudian di beri nama Muhamad Supratman . di awal kehidupannya Supratman sangatlah memperihatinkan karena diwaktu bayi suprtaman 7 kali terjatuh dari ayunan,tempat tidur dan sofa, sampai supratman berjalan sebagai mana mestinya tak lepas dari bahaya sehingga supratman terkena sengatan  listrik tanganya hingga luka parah. Seiring dengan kondisi supratman yang kian membaik begitu pula dengan keluargaku. Semakin  usia bertamaba keluarga ku memutuskan untuk pindah rumah ke Komplek Taman Pipitan Indah Blok C4 No 18 RT 16, di situlah kelurga ku mengawali hidup dengan canda dan tawa. Tahun 1997 pertama kali supratman  si kecil mungil mengenyam pendidikan di TK Darusslam Pipitan, di sekolahan Taman kanak-kanak supratman mempunyai  ciri khas sifat pemalu tidak seperti anak lainnya yang berprilaku aktif, di samping itu supratman mempunyai ke ahlian yang menonjol dalam prestasi akademik. Salah satunya supratman sangat baik dalam  menggambar dan mewarnai sehingga waktu itu suprtaman di prlombakan mewarnai dan menggambar tingkat Provinsi akan tetapi pada saat itu keluraga ku memutuskan untuk tidak boleh ikut lomba mewarnai dan menggambar dikarenakan factor ekonomi.  Walaupun sempet dapat ranking  2 bintang besar di TK tersebut.
Selepas pendidikan TK Tahun 1999 supratman melanjutkan ke jenjang SD. Cirri khas pemalu masih sangat nampak pada saat itu, sehingga supratman bermain dengaan sedikit kawan, prestasi demi perestasi dari rengking 2,3,5,7 cukup sudah supratman lalui, hingga kelas 4 semua prestasi menurun. saat kelas 4 aku berkelahi di kelas sampe sempat aku putuskan untuk menusukkan  pulpen ke kepala salah satu kawan aku  ahmad khairullah yang pada saat itu dia berusaha menyontek hasil kerja saya, sya merasa rudi hasil yang saya kerjakan di situ saya mengalami pertengkaran hebat sampe akhirnya saya di bawa ke kantor. Tak jauh dari beberapa bulan saya berkelahi dengan teman sekelas yang bernama paung dia sempat melihat pertengkaran yang dahulu saya dengan ahmad khairullah, kini paung menuskkan pulpen  tersebut dengan cara yang pernah saya lakukan pada waktu itu. Sampe sekarang luka itu masih ada, kami berdua di bawa masuk kantor. Hari demi hari berjalan damai seiring itu kekuasaan kelas di pegang oleh paung, dia membentuk geng dengan temen-teman nya sangat saya benci pada saat itu, uang jajan ku sempat dia  rampas atas nama genk tersebut, berbulan-bulan uang jajan itu selalu saya setorkan untuk uang keamana di kelas. Teryata bukan saya seorang pun yang di rampas uang jajan itu melaikan semua kelas. sifat malu dan berprilaku sendiri kini berubah jauh alhasil supartaman menjadi seoranag pemberani saya pun mempunya genk atas nama Supratman the senopati. Saat itu mulailah kedamaian antara kelas. Saat beranjak kelas 6 saya mengalami cinta (cinta monyet ***) terhadap seorang perempuan yang samping duduk saya. “ sampe sekarang belum sempet jadian  #!@#$#%#$ . . haaaaaaaa.haaaa
Tahun 2005 supratman melanjutkan ke sekolah MTS Negeri Ciruas. Saat itu aku bener-bener seorang diri tanpa kawan.(mungkin baru masuk kali ye*****). Satu perstu sahabat menjadi banyak tak lupa sahabat yang pernah berkelahi pada saat SD kini satu sekolah dengan aku.tanpa di duga saiangan prestasi semenjak TK,SD kini satu sekolah dengan aku juga. (pusinggggg****) persaingan prestaasi terjadi kembali, “oh iya saya lupa nama saingan orang itu Sinta (nama samaran)” dia gadis yang sangat cantik, tapi sayangnya kecantikannya dia pergunakan dengan salah. Kini pun dia di kelurkan di sekolah karena burbuat yang tidak senonoh sehingga mempermalukan nama sekolah. Saya pun merasa tenang (gak ada saingan gitu looooh). Semenjak itu tak terasa saya pun naik kelas 2 dimana disitu semua sahabat sangat berusaha menjadi terbaik dalam belajar. Satu demi sahabat terlihat kepinteranya dalam satu bidang, contohnya edi dia pinter banget tuh matematikannya, titi dia pinter semua bidang pelajaran, abrani jago banget sama bahasa arabnya, saya juga gak mau kalah saya jago di pelajaran TIK (computer gitu loooh#$#$%#$%). Prestasi saya pun deimikian bagus , selalu masuk di jajaran 10 besar. Di sekolah aku aktif mengikuti kegiatan ekstra kulikuler pramuka, di kegiatan ini sikap, karakter dan skill aku mulai terbentuk. Hal lazim yang di alami oleh anak-anak seusiannya adalah masalah percintaan, selama MTS/SMP tercatat bahwa saya belum berani mengatakan cinta kepada lawan jenis meski banyak beneeer yang mesti harus di pendem ke hati @#&*( (hadooh).
Tahun 2008 aku melanjutkan ke sekolah SMAN 1 Pontang dengan jarak rumah ke sekolah cukup jauh. Seperti biasa aku di takdirkan tapa sahabat setia, semua sahabat dari SD,SMP semua berpisah memilih sekolah faforit mereka. Jarak dan waktu jadi patokan penting dalam perjalan ke sekolah tanpa putus asa perjalanan itu kunikmati seorang diri. Tak lama kemuadian tapa ku sadri teryata teman dahulu SD kini telah ku jumpai di satu sekolahan, hati tak terasa sendiri semua ku jalani berdua dengan sahabat saya asep awaludin. Tak lama kemuadian teryata sahabat ku semakin banyak. Tak sadar kami semua sahabat berngkat ke sekolah selalu bersama-sama, bahwakan kami selalu boking mobil angkot buat antar kami kesekolahan. Semakin hari akhirnya ku putuskan untuk konfoi bareng naik motor, tak terasa ada 7 motor yang sejalur menuju keseolahan. Kami semua merasa nyaman dengan perjalan itu.
Dalam olahraga bisa dibilang cukup baik, di antara temen-temen sekelasnya saya adalah pelempar tolak peluru terjauh meski urutan kedua. J  adapun asep adalah pelari tercepat di sekolah tersebut. Yang gak habis pikir teryata asep mencintai seseorang yang sama dengan aku. Kami pun mulai merasakan jauh dari seoarng sahabat karena masalah cinta.. Sebernya kalau masalah cinta sempe sekarang salah satu paling menyentuh ke hati itu (Feni Eka Widiyanti/temen dari kecil sampe Sekarang).tapi sekarang dia udah punya orang lain. Kisah pelik dan berliku-liku namun dari situ saya dapat banyak memetik pelajaran hikmahnya.
Tahun 2010 seteleha lulus SMA,keluarga memutuskan pindah rumah ke Kp. Pesanggrahan Kec Walantaka, Kota Serang saat itu saya juga  memutuskan menjadi TNI (cita-cita dari kecil), latihan terus menerus itu yang selalu ada di otakku, sampe akhirnya pembukaan TNI telah tiba,(seperti biasa tak ada kawan *^%^$#). Saya daftar dengan niat setulus mungkin dan saya pun melengkapi persyaratan-persayaratan. Persyaratan itu gak semudah aku bayangkan penuh dengan ketegangan, pergi kesana kesini membuat hati kecil ini merasa terus bersemangat, sampe akhirnya peryaratan itu selesai dan yang pertama, Tes administrasi saya lolos dengan nilai memuaskan. (gak sia-sia pergi sana-sani) tes kedua Kesehatan, sumpah gak nyangka tes ini paling gak bias di ceritai pasti taulah kaya gimana yang namanya tes kesehatan, luar dalem semua di periksa… alhasil saya gugur di tes itu, kenapa? Ya pokoknya gitulah . . .!!!!
Sedihhhhh yang ku alami tak terasa aku menangis sampe aku berjalan dari tempat koramil ke terotoar jalan hingga begitu jauh aku berjalan sambil menyesali semuannya . .  gak tau harus kaya gimana lagi . . .
Dan akhirnya saya memutuskan kuliah, semua kampus saya kunjungi AMIK SERANG,UNSERA,UNBAJA,tapi semua jauh dari keinginan saya, kenapa????? Jurusannya gak ada yang Pas . . .  tanpa kusadari kakak aku alumni STKIP Setiabudhi mengusulkan agar aku masuk ke kampus tersebut, cukup jauh lebih jauh lagi dari perjalan SMA, ini perjalan jauh bener 1 jam, tapi ya mau kaya gimana lagi… jurusan PENJASKES pas benget sama hati, (gak jauh dari disiplin). Tapi sampe sekarang walaupun agak kesulitan beradaptasi dengan lingkungan karena perbedaan bahasa,adat,suku, namun saya tetap dapat memiliki beberapa orang sahabat setia yang mengerti keadan ku sekarang. . . .

--------------------------------------------------TAMAT-------------------------------------------------------
(certa ini banyak yang di potong dikarenakan  perivasi peribadi)

Sabtu, 01 Juni 2013

filsafat olahraga





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Karena pada hakekatnya aktivitas bermain dengan konsep penjas sangat memperhatikan adanya perbedaan dalam kemampuan fisik, psikis maupun sosial dan emosional peserta didik, sehingga dalam implementasi pembelajaran apapun di lapangan, harus mempertimbangkan adanya perbedaan-perbedaan tersebut.  
Maka dari itu, penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih jauh masalah tersebut melalui sebuah makalah dengan mengambil judul “Hakekat Bermain Dan Olahraga Dalam Nilai Filsafat” Dalam pembelajaran yang kami kaji tentang hakekat bermain dan olahraga, konsep dasar olahraga ,konsep dasar pendidikan jasmani, perbedaaan dan persamaan antara pendidikan jasmani dan olahraga,makna olahraga pendidikan,rekreasi,prestasi, serta menguraikan makna olahraga kesehatan atau rehabilitas. Setelah mempelajari pembahasan ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam pemahaman tentang hakekat bermain dan olahraga dalam nilai filsafat


B.     Batasan Masalah
1.      Konsep dasar bermain
2.      Konsep dasar olahrga
3.      Konsep dasar pendidikan jasmani
4.      Perbedaan dan persamaan antara pendidikan jasmani dengan olahraga
5.      Makna olahraga pendidikan
6.      Makna olahraga prestasi
7.      Makna olahraga kesehatan atau rehabilitas




C.     Rumusan Masalah
            Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut diatas penulis ingin merumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Pengertian  konsep dasar bermain?
2.      Pengertian konsep dasar olahraga?
3.      Pengertian konsep dasar pendidikan jasmani?
4.      Apa perbedaan dan persamaan pendidikan jasmani dan olahraga?
5.      Apa makna dari olahraga pendidikan?
6.      Apa makna dari olahraga prestasi?
7.      Bagaiman makna olahraga kesehatan atau rehabilitas?

D.    Tujuan Makalah

Adapun tujuan makalah ini dibuat adalah untuk sebagai berikut :
1.      Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah dan Filsafat Olahraga
2.      Bisa mengetahui hakekat bermain dan olahraga dalam nilai filsafat
























BAB II
PEMBAHASAN MATERI

A.    HAKEKAT BERMAIN

Winning or Losing is not important. It as about how to play!
The student are the centre (not sport). We’ll start thinking from the cetral idea of the games and so we’ve to make modified games (Mr. Bart Crum, Mr. Jorg Radstake and Mr. Mart Regterschot UPI - Bandung Indonesia, February 20 – March 3, 2006)
Dalam aktivitas pendidikan jasmani yang berkaitan dengan proses pembelajaran atau keterlibatan peserta didik dalam permainan, ungkapan kalimat di atas dapat dijadikan sebagai MOTTO bahwa:

*      MENANG ATAU KALAH TIDAKLAH PENTING.
*      INI ADALAH TENTANG CARA BERMAIN.
*      SISWA ADALAH SEBAGAI PUSAT (BUKAN OLAHRAGANYA). KITA AKAN MULAI BERPIKIR DARI PUSAT PERMAINAN/GAGASAN POKOK PERMAINAN, OLEH KARENA ITU KITA DAPAT MEMBUAT MODIFIKASI-MODIFIKASI DALAM PERMAINAN-PERMAINAN TERSEBUT.

Dalam ”konteks” pembelajaran pendidikan jasmani, ”menang atau kalah tidaklah penting”, yang penting adalah tentang bagaimana peserta didik tersebut dapat terlibat aktif dan mendapatkan kesenangan serta kepuasan dalam permainan tersebut. Apapun bentuk aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik, mereka harus pernah mendapatkan keberhasilan menurut perasaan mereka atau menurut pendapat olang lain sekalipun.






1.1  Definisi Bermain
Berdasarkan pengamatan, pengalaman dan hasil penelitian para ahli, bahwa bermain mempunyai arti sebagai berikut :
Ø  Anak mengembangkan potensi-potensinya yang ada  padanya
Ø  Memberikan peluang untuk berkembang seutuhnya, baik fisik, intelektual, bahasa dan perilaku (psiksososial dan emosional)
Ø  Anak terbiasa menggunakan seluruh aspek panca indrahnya sehingga terlatih dengan baik
Ø  Secara ilmiah memotivasi anak untuk mengetahui lebih dalam lagi.


1.2  Pengertian Bermain Dan Permainan Bagi Anak
Permainan merupakan istilah yang digunakan secara bebas sehingga arti utamanya mungkin hilang. Arti yang paling tepat ialah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka reladan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban.(Brooks, J.B. and D.M. Elliot.HumanDevelopment,1971,14,15-6) Piaget menjelaskan bahwa bermain “terdiri atas tanggapan yang diulang sekedar untuk kesenangan fungsional.” Menurut Bettelheim kegiatan bermain adalah kegiatan yang “tidak mempunyai peraturan lain kecuali yang ditetapkan Handout Materi Permainan Edukatif

Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.

Konsep Bermain = Tidak ada paksaan dengan senang hati.
Huizingga (1950) 4 ciri pokok bermain
1.      Bebas & sukarela (tidak berlaku bagi anak-anak dan hewan)
2.      Bermain bukan kehidupan bisa / nyata ( bermain sungguh-sungguh tapi tak sungguh-sungguh / tidak sportifitas)
3.      Terutama tempat dan waktu
4.      Tidak mencari keuntungan materi

Roger Cailois (1955) Jenis-jenis Permainan
1.      Agon               : Mencangkup semua pertandingan / perlombaan yang
  mempunyai tujuan kemenangan.
2.      Alea                 : Permainan yang dimaikan dadu / untung-untungan,pasif,
  tidak memerlukan keterampilan, kecerdasan, otot.
3.      Mimikri           : Adanya kebebasan,tidak ada paksaan, adanya waktu dan \
   Ruang.
4.      Ilinx                 : Permainan yang mencerminkan keinginan untuk bergerak
  bertualang dalam bentuk gerak dinamis

B.     KONSEP DASAR OLAHRAGA
Olahraga adalah kegiatan fisik manusia yang berpengaruh terhadap kepribadian pelakunya. Kegiatan yang menuntut kegiatan fisik tertentu untuk menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan/ perlombaan.
Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan yang terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa secara tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif.

2.1 Pengertian olahraga menurut kata asalnya

Olahraga atau sport berasal dari bahasa latin yaitu disportore artinya dis adalah terpisah, portore adalah membawa. Jadi pengertiannya membawa dirinya terpisah dari gangguan.

2.2 Menurut kamus umum bahasa indonesia

Olahraga adalah latihan gerak badan.Olah berarti laku atau perbuatan dan raga berarti badan



2.3 Hakekat Olahraga

            Filsafat olahraga, seperti filsafat lainnya, dalam olahraga ada beberapa konsep yang perlu dikaji dan dipahami secara mendalam. Konsep ini bersifat abstrak yaitu ‘mental image’. Walau kita tahu bahwa konsep ini abstrak, tetapi didalam konsep ini ada makna tertentu, walau perbedaan makna pada setiap individu berbeda-beda tentang ini.
Konsep dasar tentang keolahragaan beragam, seperti bermain (play), Pendidikan jasmani (Physical education), olahraga (Sport), rekreasi (recreation), tari (dance).
Bermain (play) adalah fitrah manusia yang hakiki sebagai mahluk bermain (homo luden), bermain suatu kegiatan yang tidak berpretensi apa-apa.
Olahraga (sport) yang merupakan kegiatan otot yang energik dan dalam kegiatan itu atlet memperagakan kemampuan geraknya (performa) dan kemauannya semaksimal mungkin, akan tetapi perkembangan teknologi memungkinkan faktor mesin menjadi techno-sport, seperti balap mobil, balap motor, yang banyak tergantung dengan faktor mesin.

C.    KONSEP PENDIDIKAN JASMANI
            Konsep pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, pendidikan jasmani buakan hanya dekorasi atau ornamen yang di tempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk. Tetapi pendidikan jasmani adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui pendidikan jasmani yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan keterampilan yang berguna bagi waktu senggang,terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya.
            Namun pendidikan jasmani merupakan wahana pendidikan, yang memberikan kesempatan bagi anak untuk mempelajari hal-hal yang penting. Oleh karane itu, pelajaran pendidikan jasmani tidak kalah penting dibandingkan dengan pelajaran lain seperti : Matematika, Bahasa, IPS dan IPA, dan lain-lain. Namun demikian tidak semua guru pendidikan jasmani menyadari hal tersebut, sehingga banyak anggapan bahwa pendidikan jasmani boleh dilaksanakan secara serampangan.
Apakah sebenarnya pendidikan jasmani dan apa tujuannya? Secara umum pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai berikut:

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.

Definisi di atas mengukuhkan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan umum. Tujuannya adalah untuk membantu anak agar tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Pencapaian tujuan tersebut berpangkal pada perencanaan pengalaman gerak yang sesuai dengan karakteristik anak.

            Ada 3 hal penting yang bisa menjadi sumbangan unuk dari pendidikan jasmani (Dauer and Pangrazy, 1992). Yaitu :
1.      Meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan siswa
2.      Meningkatkan terkuasainya keterampilan fisik yang kaya,serta
3.      Meningkatkan pengertian siswa dalam prinsip-prinsip gerak serta bagaimana menerapkanya dalam praktik
Adakah pelajaran lain ( seperti bahasa, Matematika atau IPS ) yang bisa menyambungkan kemampuan-kemampuan seperti tersebut untuk aspek penting dari pendidikan jasmani, dasar pemikiran seperti berikut perlu dipertimbangkan.

D.    PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA PENDIDIKAN JASMANI DENGAN OLAHRAGA
Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita harus juga mempertimbangkan hubungan antara bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu populer dan lebih sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman tersebut akan membantu para guru atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara lebih konseptual.

Antara pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah bila diperbandingkan dapat dilihat berdasarkan tabel dibawah ini:

3.1 Tabel 1. Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Sekolah

Pendidilkan Jasmani
Olahraga
Objek: Seluruh siswa
Objek: Siswa yang berminat/berbakat dalam cabang olahraga tertentu, calon atlet/atlet
Subjek: Guru
Subjek: Pelatih
Tujuan: Untuk mencapai tujuan pendidikan
Tujuan: Untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya
Materi: Semua aktivitas fisik/gerak (termasuk olahraga)
Materi: Cabang-cabang olahraga
Sasaran: Aktivitas fisik/gerak sebagai alat
Sasaran: Terkuasainya cabang olahraga tertentu/yang diminati
Sifat: Wajib
Sifat: Sukarela
Waktu pelaksanaan: Intrakurikuler
Waktu pelaksanaan: Ekstrakurikuler

Pendidikan jasmani adalah  kegiatan jasmani yang disajikan sebagai bagian dari kegiatan kurikuler, yang dipergunakan sebagai media (wahana) bagi proses pendidikan. Pendidikan adalah mengembangkan :
·         Dominan kognitif, yaitu kemampuan penalaran,pengayaan pengetahuan/keilmuan dan keluasan wawasan, khusnya yang dapat dicapai  melalui penyajian olahraga intrakulikuler.
·         Dominan afektif, yaitu pola sikap siswa, yang terdiri dari :
-          Sikap rohaniyah meliputi : aspekm mental, intlektual, dan spiritual
-          Sikap sosial yang sesuai dengan pengetahuan baru yang di prolehnya, yang sesuai dengan norma sosial kehidupan masyarakat, yang di proleh melalui pendidikan jasmani. Pandidikan jasmani adalah pendidikan dengan pendekatan pada aspek sejahtera jasmani,sejahtra rohani, dan sejahtera sosial melalui kegiatan jasmani, untuk menghasilkan manusia-manusia yang santun, bukan bobotoh (supporters) olahraga yang merusak
·         Dominan psikomotor, yaitu pola prilaku siswa sehari-hari  yang sesuai dengan pengetahuan baru dan pola sikap baru yang telah di prolehnya melalui pengalaman dan peran sertanya dalam proses pendidikan jasmani dan olahraga
Olahraga adalah kegiatan jasmani untuk pembelajaran dan pelatihan jasmani,yaitu kegiatan jasmani untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

3.2 Persamaan  Penjaskes dan Olahraga
·         Membina mutu sumber daya manusia (anak) seutuhnya  untuk masa kini maupun untuk masa depan, untuk mendapatkan manusia yang sehat/bugar seutuhnya atau sejahtera seutuhnya, yaitu sehat jasmani,rohani,dan sosial sesuai rumusan sehat WHO
·         Anak yang berolahraga dan terus berolahraga dalam cabang olahraga pilihannya adalah atlet elite masa depan. Oleh karena itu para pembina olahraga anak dan khusnya para guru penjas-Or di sekolah,  tidak boleh membuat anak menjadi frustasi dalam olahraga.  Tidak boleh ada kebencian anak terhadap olahraga. Hal ini menjadi tanggung jawab guru penjas-Or

E.     OLAHRAGA PENDIDIKAN
`Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh guru-guru penjas belakangan ini adalah : “Apakah pendidikan jasmani?” Pertanyaan yang cukup aneh ini justru dikemukakan oleh yang paling berhak menjawab pertanyaan tersebut.

Hal tersebut mungkin terjadi karena pada waktu sebelumnya guru itu merasa dirinya bukan sebagai guru penjas, melainkan guru pendidikan olahraga. Perubahan pandangan itu terjadi menyusul perubahan nama mata pelajaran wajib dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, dari mata pelajaran pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) dalam kurikulum 1984, menjadi pelajaran “pendidikan jasmani dan kesehatan” (penjaskes) dalam kurikulum1994.

Perubahan nama tersebut tidak dilengkapi dengan sumber belajar yang menjelaskan makna dan tujuan kedua istilah tersebut. Akibatnya sebagian besar guru menganggap bahwa perubahan nama itu tidak memiliki perbedaan, dan pelaksanaannya dianggap sama. Padahal muatan filosofis dari kedua istilah di atas sungguh berbeda, sehingga tujuannya pun berbeda pula. Pertanyaannya, apa bedanya pendidikan olahraga dengan pendidikan jasmani ?

Pendidikan jasmani berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Mendidik apa ? Paling tidak fokusnya pada keterampilan anak. Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa juga keterampilan emosional dan sosial.

Adapun pendidikan olahraga adalah pendidikan yang membina anak agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu. Kepada murid diperkenalkan berbagai cabang olahraga agar mereka menguasai keterampilan berolahraga. Yang ditekankan di sini adalah ‘ hasil ‘ dari pembelajaran itu, sehingga metode pengajaran serta bagaimana anak menjalani pembelajarannya didikte oleh tujuan yang ingin dicapai. Ciri-ciri pelatihan olahraga menyusup ke dalam proses pembelajaran.

Yang sering terjadi pada pembelajaran ‘pendidikan olahraga‘ adalah bahwa guru kurang memperhatikan kemampuan dan kebutuhan murid. Jika siswa harus belajar bermain bola voli, mereka belajar keterampilan teknik bola voli secara langsung. Teknik-teknik dasar dalam pelajaran demikian lebih ditekankan, sementara tahapan penyajian tugas gerak yang disesuaikan dengan kemampuan anak kurang diperhatikan.

Guru demikian akan berkata: “kalau perlu tidak usah ada pentahapan, karena anak akan dapat mempelajarinya secara langsung. Beri mereka bola, dan instruksikan anak supaya bermain langsung”. Anak yang sudah terampil biasanya dapat menjadi contoh, dan anak yang belum terampil belajar dari mengamati demonstrasi temannya yang sudah mahir tadi. Untuk pengajaran model seperti ini, ada ungkapan: “Kalau anda ingin anak-anak belajar renang, lemparkan mereka ke kolam yang paling dalam, dan mereka akan bisa sendiri“
Tabel di bawah menekankan perbedaan antara pendidikan jasmani dengan pendidikan olahraga.
4.1 Tabel 2. Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga.

Pendidikan Jasmani
Pendidikan Olahraga
·         Sosialisasi atau mendidik via olahraga
·         Menekankan perkembangan kepribadian menyeluruh
·         Menekankan penguasaan keterampilan dasar.
·         Sosialisasi atau mendidik ke dalam olahraga
·         Mengutamakan penguasaan keterampilan berolahraga
·         Menekankan penguasaan teknik dasar

Pendidikan jasmani tentu tidak bisa dilakukan dengan cara demikian. Pendidikan jasmani adalah suatu proses yang terencana dan bertahap yang perlu dibina secara hati-hati dalam waktu yang diperhitungkan.

F.     OLAHRAGA REKREASI
            Olahraga Rekreasi adalah suatu kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang sehingga pelaku memperoleh kepausan secara emosional seperti kesenangan, kegembiraan, kebahagian, serta memperoleh kepuasan secara fisik-fisiologis seperti terpeliharanya kesehatan dan kebugaran tubuh, sehingga tercapainya kesehatan secara menyeluruh.



5.1 Tujuan Rekreasi Olahraga
Tujuan rekreasi olahraga adalah
Ø  Pengisi waktu luang
Ø  Pelepas lelah, kebosanan dan kepenatan
Ø  Sebagai imbangan subsisten activity (kegiatan pengganti/pelengkap), contoh pendidikan dan pekerjaan/bekerja
Ø  Sebagai pemenuh fungsi sosial (fungsi sosial ini dilakukan untuk kegiatan berkelompok serta rekreasi aktif).
Ø  Untuk memperoleh kesegaran jasmani dengan olahraga yang menyenangkan
Ø  Memperoleh kesenangan dengan cara berolahraga
Ø  Memperkenalkan olahraga bahwa olahraga itu menyenangkan


5.2 Sasaran Rekreasi Olahraga
Sasaran rekreasi olahraga yaitu semua kalangan masyarakat, olahraga sesuai dengan usia contoh hiking dilakukan oleh anak usia dewasa bukan dilakukan untuk anak kecil. Dan untuk anak kecil dapat disesuaikan dengan gerak yang dibutuhkan usia anak kecil.

5.3 Manfaat Rekreasi bagi kesehatan
Peneliti telah menunjukkan liburan ternyata sangat dianjurkan oleh para dokter karena memiliki pengaruh terhadap peningkatan kesehatan:
1.      Hidup lebih lama
Suatu penelitian yang dilakukan terhadap 749 wanita yang berumur 45-64 tahun di Amerika menunjukkan baik ibu rumah tangga maupun wanita kerja yang mengambil liburan memiliki peningkatan signifikan dalam penurunan serangan jantung. Ibu rumah tangga yang mengambil liburan sekali dalam enam tahun atau kurang memiliki hampir dua kali resiko timbulnya serangan jantung dibanding yang berlibur dua atau lebih per tahun.


2.      Menjaga sel otak
James Sands dari South Coast Institute for Applied Gerontology meneliti 112 wanita yang berumur 65-92 dan menemukan ada suatu hubungan antara rutinitas hidup yang banyak dengan menurunnya fungsi intelektual. Meskipun ada hubungan positif antara liburan dengan fungsi intelektual.
3.      Meningkatkan kepuasan hidup
Linda Hoopes dan John Lounsbury, peneliti Departemen Psikologi Universitas Tennessee mensurvey 128 pegawai sebelum dan sesudah liburan. Mereka menemukan ada suatu peningkatan dalam kepuasan hidup setelah liburan.
4.      Menurunkan ketegangan
Stress eksternal dan kegiatan kehidupan baik di tempat kerja atau rumah dapat membuat seseorang merasa gembira atau stress. Gejala-gejalanya termasuk perasaan lelah, tidak memiliki dorongan, tidak tertarik melakukan sesuatu, tidak antusias dan bahkan perasaan takut. Peneliti dari Departemen Psikologi Universitas Tel Aviv. Mina Westman dan Dove Eden menemukan perasaan tertekan dalam 76 pegawai menurun signifikan selama liburan.
5.      Memperbaiki kehidupan keluarga
Dilaporkan dalam An experiment in leisure (Science Journal, 1968), W.J. Kaiser menganalisa respon dari 390 pegawai pabrik baja yang melakukan liburan selama 13 minggu. Ia menemukan liburan ternyata dapat memberikan keuntungan bagi kehidupan keluarga. Para pekerja dilaporkan lebih tertarik dan berbagi kegiatan dengan pasangan dan anak-anak mereka.

G.    OLAHRAGA PRESTASI
            Olahraga prestasi  adalah kegiatan olahraga yang dilakukan dan dikelola secara profisional dengan tujuan untuk memproleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga merupakan olahraga prestasi. Para olahragawan atau atlit yang menekuni cabang-cabang olahraga dengan tujuan untuk mencapai prestasi baik pada tingkat daerah,nasional,maupun internasional, disyaratkan memiliki kebugaran dan harus memiliki keterampilan pada cabang olahraga yang lebih baik dibandingkan dengan rata-rata non atlet.
            Olahraga kecabangan yang bersifat prestatif perlu dikembangkan namun sebagian materi ekstrakurikuler, sebagai pilihan untuk menyalurkan bakat dan minat siswa/santri terhadap suatu cabang olahraga.

H.    OLAHRAGA KESEHATAN ATAU REHABILITAS

Kesehatan merupakan landasan/dasar kondisi fifik yang sangat diperlukan bagi keberhasilan melaksanakan pekerjaan . oleh karena itu, perlu ada pembinaan dan pemeliharaan kesehatan. Pembinaan kesehatan meliputi pembinaan kesehatan jasmani, kesehatan rohani, dan kesehatan sosial, yang merupakan konsep sehat paripurna sesuai konsep sehat WHO.
            Olahraga Kesehatan  adalah olahraga untuk memelihara dan atau untuk meningkatkan derajat kesehatan dinamis, sehingga orang bukan  saja sehat dikala diam (statis) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam prikehidupannya (sehat dinamis).

Konsep olahraga kesehatan adalah padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 tanpa henti), adekuat, masal, murah, mudah, dan fisologis (bermanfaat dan aman)

Olahraga Kesehatan akan menghasilkan perubahan-perubahan pada aspek jasmani, rohani, maupun sosial. Perubahan pada aspek jasmani  dari olahtaga kesehatan akan menghasilkan perubahan-perubahan pada unsur pelaksana gerak (ES-I) dan unsur pendukung gerak (ES-II)
            Unsur pelaksana gerak terdiri dari :
-          Kerangka beserta persendianya
-          Otot-otot serta tendonya
-          Susunan saraf
Unsur pendukung gerak terdiri dari ;
-          Darah beserta cairan tubuh
-          Pernapasan
-          Jantung dan peredaran darah
BAB III
PENUTUP

A.                Kesimpulan
Inti dari kegiatan dalam bidang keolahragaan adalah bermain,pendidikan jasmani, olahraga, rekreasi, tari dan gerak insani. Semua kegiatan tersebut memiliki ciri yang sama yaitu mengandung kegiatan fisik, berbentuk permainan, berusaha untuk selalu lebih baik, dilakukan dengan semangat. Kenyataanya tidak semua cabang olahraga memenuhi ciri tersebut.

Maka olahraga dibagi berdasarkan sifat atau tujuanya yaitu :
Olahraga Prestasi                   Olahraga  sebagai tujuan
Olahraga Rekreasi
Olahraga kesehatan                             Olahraga sebagai alat untuk mencapai tujuan
Olahraga Pendidikan

Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak . apa guna hidup bila tak mampu bergerak. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk keperluan berbagai tujuan (pendidikan, kesehatan, rekreasi, prestasi)                                                                                                                                                                                                                                                         




















DAFTAR PUSTAKA






H. Js Husdarta, Manajemen pendidikan jasmani: Alfabeta Bandung 2009

Prof.H.Y.S. Santoso Giriwijoyo, Ahli ilmu faal dan ilmu faal Olahraga : Rosda Bandung 2012

Dr. Dikdik Zaafar Sidik, M.Pd , Ahli Pendidikan Olahraga : Rosda Bandung 2012

Dini Rosdiani, M.Pd , Model Pembelajaran Langsung dalam Penjaskes : Alfabeta Bandung 2012

Prof. Dr.H.J.S Husdarta, M.Pd , Sejarah dan Filsafat Olahraga : Alfabeta Bandung 2011