KESEHATAN
DAN OLAHRAGA PADA ANAK
Oleh
:
Muhamad
Supratman
(STKIP
SETIA BUDHI RANGKASBITUNG-PENJASKES )
ABSTRAK
Sehat merupakan nikmat
karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan segala kemampuan.
Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan bergerak, bekeja dan berpikir,
akan berkurang atau bahkan hilang dengan terganggunyan kesehatan kita. Oleh karena itu sehat harus di syukuri .
mensyukuri rahmat dan nikmat sehat ini tidak cukup hanya dengan lisan, tetapi
harus diwujudkan dalam upaya nyata. Olahraga membantu anak-anak mengembangkan
keterampilan fisik , mendapatkan latihan , membuat teman-teman ,
bersenang-senang , belajar untuk bermain sebagai anggota tim , belajar bermain
adil, dan meningkatkan harga diri. Orang tua harus mengambil peran aktif dalam
membantu anak mereka mengembangkan baik sportif . Untuk membantu anak
mendapatkan hasil maksimal dari olahraga. Untuk memenuhi tujuan tersebut perlu
di kemukakan terdapat bukti-bukti kuat bahwa remaja yang terlibat aktif dalam
olahraga, memperlihatkan hasil akademik yang lebih baik dari pada yang tidak
(Restrom & Roux,1988). Walaupun dalam kasus ini tidak terdapat sebab akibat
yang jelas, akan tetapi hal ini masih tetap menjadi salah satu tujuan dari
pendidikan jasmani dan olahraga pada umunya. Oleh karena itu olahraga hendaknya
diperkenalkan sebagai satu kegiatan yang menyenangkan dan menggairahkan,
menambah pengetahui mengenai cara dan pola bermain, menambah teman dan
meningkatkan persahabatan, sehingga Olahraga pada anak lebih ditekankan pada
aktivitas atau kegiatan yang menyenangkan, karena pada masa anak-anak merupakan
masa dimana mereka sangat senang bermain. Manfaat olahraga bagi anak yaitu
dapat membangun fisik dan mental yang baik bagi mereka
Kata
Kunci: Kesehatan, Olahraga pada anak
PENDAHULUAN
Pertumbuhan
dan perkembangan jasmani anak beriringan dengan perubahan hormonal yang
disertai dengan proses pematangan seksual, pembelajaran dan pemantapan
penguasaan kemampuan gerak dasar, pemantapan pola perilaku dan internalisasi
nilai-nilai sosial dan norma-norma cultural. Secara anatomis dan fisiologis
anak dalam berbagai kelompok umur, ras, maupun suku berbeda satu dengan yang
lain, dan yang lebih penting berbeda dari orang dewasa, artinya anak bukanlah
orang dewasa kecil. Kecepatan pematangan anak dalam aspek psikologis, anatomis fisilogis
maupun sosiologis berbeda-beda sehingga terdapat variasi yang luas dalam
kelompok umur kronologik yang sama. Kegiatan fisik bagi anak hendaknya di
sesuaikan dengan setiap tingkat perkembangan jasmani rohani, dan sosial
masing-masing anak.
Penyakit atau adanya masalah
kelainan struktur dan perkembangan, khusus untuk seorang anak atau muncul
pertama-tama pada masa anak-anak, akan menjadi lebih berat bila melakukan
aktivitas fisik yang tidak tepat atau berlebihan. Masalah ini harus di ketahui
dan diperhatikan sewaktu melakukan seleksi dan menyusun program olahraga bagi
anak, karena pada dasarnya tidak dibenarkan menyisihkan anak dari kegiatan
olahraga.
Anak sangat tergantung kepada orang
dewasa dalam hal macam-macam kegiatan olahraga dan pengawasaanya, dan juga
orang dewasa menjadi contoh dalam pembentukan perilakunya, maka hal ini menjadi
tanggung jawab khusus bagi orang dewasa, mulai dari kedua orang tua, guru,
pelatih, pejabat-pejabat olahrag, dokter olahraga dan para profisional
kesehatan lainya untuk mewaspadai masalah-masalah khusus yang terjadi pada
olahraga anak. Oleh karena itu mereka harus memperhatikan sepenuhnya
keterbatasan-keterbatasan anak, rasa takunya, kebutuhan dan harapanya, sehingga
olahraga dilakukannya dengan menggembirakan dan aman. Hal tersebut manjadi
factor positif bagi pertumbuhan dan perkembangan raga, jiwa dan social anak,
serta bagi pertumbuhan dan perkembangan olahraga itu sendiri. Oleh karena itu
anak tidak boleh dipaksa melakukan sesuatu cabang olahraga. Olahraga hendaknya
diperkenalkan sebagai satu kegiatan yang menyenangkan dan menggairahkan,
menambah pengetahuan mengenai cara dan pola bermain, menambah teman dan
meningkatkan persahabantan.
KESEHATAN OLAHRAGA
Istilah “Kesehatan Olahraga” dipergunakan untuk
menerjemahkan istilah asal sport
medicine. Arti sesungguhnya dari sport
medicine adalah “kedokteran olahraga”. Akan tetapi bila istilah yang
dipergunakan adalah kedokteran olahraga, maka bidang itu seolah menjadi
khususan bagi para dokter; padahal telah diketahui bahwa bidang kesehatan
melibatkan lingkup profesi Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih luas meliputi
sarjana, ahli, ilmuan olahraga, guru pendidikan jasmani dan olahraga, pelatih,
olahraga kesehatan maupun pelatih olahraga prestasi, ahli masase, ahli gizi,
ahli ilmu faal, ahli anotomi-anthropometri, ahli kinesiology –biomekanika, ahli
antropologi medic dan para dokter pada umumnya.
Kesehatan
olahraga adalah sekumpulan ilmu-ilmu yang membahas segala permasalahan
kesehatan yang berkaitan dengan olahraga. Artinya ilmu kesehatan olahraga
menerapkan ilmu-ilmu kedokteran yang terkait dengan memeliharaa kesehatan.
Olahraga itu sendiri disamping tujuan yaitu mencapai prestasi yang
setinggi-tingginya dalam olahraga prestasi,hakikatnya adalah juga merupakan
alat untuk meningkatkan derajat kesehatan, yang berarti meningkatkan mutu
sumber daya manusia. Dengan demikian maka konsep dasar olahraga adalah
pembinaan mutu sumber daya manusia sehat seutuhnya sesuai rumusan sehat
Oragnisasi Kesehatan Dunia (Word Health
Organisation= WHO ), melalui pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, pelaksanaan olahraga kesehatan
maupun olahraga prestasi, dan pelayanan kesehatan olahraga.
Dengan
demikian maka ruang lingkup permasalahan kesehatan olahraga tersebut sangat
luas, bahkan dapat dikatakan meliputi semua aspek pri kehidupan manusia. Pri
kehidupan manusai menyangkut masalah jasmani, rohani dan sosial.
Olahraga
adalah kegiatan dalam peri kehidupan manusia yang tidak hanya melibatkan aspek
jasmani, tetapi juga aspek rohani, aspek sosial, dan bahkan aspek ekonomi.
Dengan demikian menjadi semakin jelas betapa luasnya lingkup permasalahan
kesehatan olahraga yaitu benar-benar meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.
OLAHRAGA BAGI ANAK
Pembahasan olahraga pada anak yang mengalami tumbuh
kembang ini mencakup dua aspek. Aspek pertama merupakan latihan jasmani dan
permainan yang mempunyai pengaruh terhadap stamina atau kesegaran jasmani.
Beberapa latihan dapat berlanjut sebagai kegiatan rekreasi atau hobi. Aspek
kedua merupakan latihan yang khusus, menyangkut prestasi pada pertandingan
suatu cabang olahraga ( Smith, 1978).
Sampai
saat ini, kepustakaan tentang olahraga pada anak di Indonesia sangat jarang,
meskipun disadari bahwa pembinaan olahragaharus dimulai sejak kanak-kanak.
PERTUMBUHAN,PERKEMBANGAN
DAN PEMATANGAN PADA ANAK
Anak yang berolahraga dan terus berolahraga dengan kemauan
dan ketekunannya sendiri adalah atlit elit bagi masa depan. Oleh karena itu,
sangat penting memberi pengalaman olahraga yang menyenangkan kepada anak,
sehingga ia terus melakukan olahraga sepanjang usia sekolah sampai usia
dewasanya. Putus melakukan olahraga banyak
di jumpai pada anak usai belasan, karena olahraga tidak lagi dirasakan sebagai
hal yang menyenangkan, yang disebabkan adanya berbagai tekanan dan pemaksaan
untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuia dengan nurainya. Disinilah diperlukan
kebijaksanaan para orang dewasa dalam membina anak dalam olahraga.
Sejak
usia 5 tahun, anak mulai melibatkan dirinya ke dalam permainan-permainan dengan
kompleksitas yang lebih besar yang meliputi unsure kerjasama dan
kompetisi.permainan-permainan formal beregu berbagai aturan belum lazim atau
belum tepat untuk anak dibawah 8-9 tahun.
Mereka
yang dimasa kanak-kanak melakukan olahraga cenderung melanjutkan olahraganya
dimasa dewasannya. Mereka terbiasa merasakan sehat, dan karenanya akan terus
berusaha untuk tetap merasa sehat. Karena itu anak-anak perlu dibiasakan merasa
sehat dan memelihara kebugarannya sejak usia dini. Selanjutnya anak-anak akan
memahami bahwa bila meningkatnya denyut nadi oleh latihan dipertahankan dalam
durasi 30 menit dan dilakukan 3x dalam seminggu, merupakan cara yang baik untuk
menjamin kesehatan jantunya untuk jangka panjang.
TINJAUAN
KESEHATAN OLAHRAGA PADA ANAK
Umunnya latihan fisik regular member manfaat ,
namun pelatihan fisik dengan intensitas, durasi, jenis dan frekuensi yang tidak
tepat dapat menyebakan terjadinya cedera pada anak-anak yang sedang dalam
pertumbuhan. Program latihan yang bertumpu pada satu sistem organ saja dapat
merusaknya. Misalnya pelatihan kekuatan yang berlebihan dengan
kontraksi-kontraksi isometrik dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan
sistem skelet dan jaringan ikat, misalnya terjadi penutupan lempeng epifise yang terlalu dini. Akibat dari
penutupan lempeng epifise yang terlalu dini ialah terhambat atau bahkan
terhentinya pertambahan tinggi badan .
Dibawah ini adalah tabel usia optimal untuk
memulai latihan dan kompetisi berbagai cabang olahhraga.
Tabel
Cabor
|
Usia (th)
|
Cabor
|
Usia (th)
|
Atletik
|
11
|
Rugby
|
10
|
Hoki
|
10
|
Dayung
|
10
|
Bola Basket
|
13
|
Ski
|
11
|
Tinju
|
17
|
Renang
|
10
|
Canoe
|
11
|
Tenis Meja
|
8
|
Sepeda
|
14
|
Tenis
|
10
|
Sepak Bola
|
10
|
Bola Voli
|
11
|
Senam
|
9
|
Polo Air
|
12
|
Bola Tangan
|
11
|
Angkat Berat
|
14
|
Hoki Es
|
10
|
Gulat
|
12
|
Sumber: Macek,M (1978). Sport in Childhood, Basic Book Of Sport Medicine, Olimpic
Solidarity of the International Commite, Page 345
TINJAUAN PSIKOLOGIS
Olahraga
juga dapat mengajarkan bagaimana berkompetisisecara jujur (fair), bagaimana berusaha/berjuang maksimal, bagaimana memberi
selamat kepada lawan bila kalah, dan bagaimana menerima kemenangan dengan
kerendahan hati. Hal ini merupakan perilaku olahragawan yang diwariskan oleh
para leluhur. Hal penting yang dapt disimak dari peristiwa ini adalah bahwa
anak-anak yang belajar untuk bermain dengan giat dan jujur akan membawa
nilai-nilai perilaku ini sampai kepada dewasannya.
1. Kegembiraan
Kegembiraan adalah alasan pertama mengapa
anak-anak berolahraga. Bila orang tua tidak member kesempatan anak untuk
mendapatkan kegembiraan ini, maka anak-anak tidak akan pernah mengenal olahraga
secara aktif. Akan akan membawa serta teman-temannya untuk bermain, belajar
begaimana memainkan suatu permainan/olahraga, merasakan nikmatnya
berpanas-panasan, berkeringat, dan bahkan sering pakaiannya menjadi kotor.
Orang tua sering memperkelirukan antara memperoleh kemenangan dan memperoleh
kegembiraan. Menang dalam olahraga merupakan ukuran keberhasilan dalam
kehidupan orang dewasa, sedangkan bagi anak-anak keberhasilan dalam olahraga
adalah apabila ia memperoleh kegembiraan .
2.
Mempererat
pergaulan
Sosialisasi merupakan suatu nilai besar dari
olahrag. Olahraga member kesempatan kepada anak-anak muda berkumpul dengan
sebayanya yang merupakan rangsangan dari lingkungannya. Makin banyak dia
berolahraga, makin banyak temannya. Hubungan pertemanan melalui olahraga ini
sering merupakan hubungan pertemanan seumur hidup. Anak-anak hendaknya di
dorong berkawan baik dengan anggota-anggota timnya sendiri maupun dengan
angota-anggota tim lawan. Maka bersama setelah suatu pertandingan kecil, banyak
memberi kesempatan untuk lebih saling mengenal satu dengan yang lain. Disinilah
“semangat” olahraga sesungguhnya dapat lebih ditemukan.
3.
Membangun
Harga Diri
Manfaat yang sangat penting dari olahraga adalah
membangun harga diri. Anak-anak harus tumbuh dan berkembang jasmani, rohani
maupun sosialnya, dan olahraga sangat berperan dalam mengembangkan citra diri yang
positif dan rasa percaya dirinya. Tidaklah harus anak menjadi bintang tim.
Setiap anak yang merasa berperan dalam perjuangan tim akan merasakan adanya
harga diri.
KESIMPULAN
Olahraga
adalah segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan,
mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmani maupun rohani pada
tiap-tiap menusia. Olagraga pada anak lebih ditekankan pada aktivitas atau
kegiatan yang menyenangkan, karena pada masa anak-anak merupakan masa dimana
mereka sangat senang bermain. Manfaat olahraga bagi anak yaitu dapat membangun
fisik dan mental yang baik bagi mereka.
DAFTAR
PUSTAKA
H.Y.S Santoso dan Dikdik Zafar Sidik (2012). Ilmu Faal Olahraga. Jurusan Kepelatihan
Olahraga, Ed. 1
Hinson, Curt.
1995. Fitnes for Children. Includes bibliographical references : Delaware
Sumosardjuno,
Sadoso. 1988. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga, Gramedia :
Jakarta.
.....................,1951. Kumpulan
Makalah Simposium-Forum dan Panel-Forum Kesehatan Olahraga, fakultas
kedokteran UGM : Yogyakarta.